"We love Him, because He first loved us" 1 John 4:19

Wednesday, March 23, 2011

Smoking can cause a slow and painful DEATH


         Dijaman sekarang sudah banyak perokok aktif daripada perokok pasif, karena rokok sudah menjadi masalah serius yang dihadapi dunia. Bayangkan, menurut Data Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), rokok telah membunuh 5,4 juta orang per tahunnya atau rata-rata setiap enam detik penyakit yang disebabkan oleh rokok dapat membunuh satu orang. Mengalahkan total kematian akibat HIV/AIDS, Tubercolosis, malaria dan flu burung.

          Apalagi di Indonesia, rokok sudah menjadi hal yang biasa dan ada dimana-mana. Kehidupan kita seakan di kepung oleh produk rokok. Pada billboard raksasa, iklan rokok terpampang jelas di pinggir jalan, koran, televisi, pameran, acara-acara besar seperti konser musik atau bahkan saat pertandingan olah raga. Tidak heran karena industri rokok memang banyak yang menjadi besar di Indonesia. Jumlah produksi rokok di negara ini mencapai 240 miliar di tahun 2010 dengan jumlah penikmat yang mencapai 65 juta perokok. Jumlah terse­but membawa Indonesia menjadi negara ketiga pengonsumsi tembakau terbe- sar di dunia setelah China dan India.
            
           Zat-zat berbahaya tersebut meliputi aseton (cat), ammonia (pembersih lantai), arsen (racun), butane (lighter fuel -- bahan bakar ringan), kadmium (aki mobil), karbon monoksida (asap knalpot), DDT (insektisida). Selain itu juga hidrogen sianida (gas beracun), methanol (bensin roket), naftalen (kamper), toluene (pelarut industri), vinil klorida (plastik), dan masih banyak lagi.
           
          Akibat yang ditimbulkan zat-zat berbahaya tersebut adalah gangguan pada paru, yaitu penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang meliputi bronkhitis kronik dan emfisema. Juga kanker paru (bukan karsinoma sel kecil dan karsinoma sel kecil), penurunan faal paru, dan penyakit paru lainnya.


Luar biasa kan ? Jadi, masih ingin merokok ? 

         ''Karena itu kebiasaan merokok harus dihentikan. Caranya dengan mengenali bahaya rokok, ubah kebiasaan, lakukan secara berangsur-angsur, dan yang terpenting ada motivasi yang kuat untuk menghentikan rokok.''



 


No comments:

Post a Comment